aku mencintaimu...

September 09, 2016

[caption id="attachment_515" align="alignnone" width="830"]pasangarn-suami-istri-ilustrasi-_120623194707-675 sumber : republika.co.id[/caption]

Aku mencintaimu.

Bagaimana ceritanya aku tak begitu paham, kenapa kau tiba – tiba menyukaimu, tiba – tiba jatuh cinta padamu. Mungkin secara sekilas kau memang tampan, rupawan, baik, dan kau sepertinya Soleh. Aku merasa, aneh saja, sejak bertemu dengan mu, dan kau tersenyum menyapaku. Rasanya, entah, biasa sebenarnya, tapi, entahlah, dasar wanita pikirannya macam – macam, dan akhirnya suka. Apalagi tahu dia giat Bener belajar agama, membuat hatiku luluh begitu saja, dan berharap serta berdo’a kita jodoh.

Aku sendiri memang sedang menyibukkan diri untuk mengenal-NYA, mempelajari ilmu – ilmunya, berjuang untuk menjadi lebih baik atas dasar karena Allah, hanya saja , aku tak seperti mereka , mereka yang di inginkan dia. Sangat jauh dari mereka, mereka yang berpenampilan dengan dress panjangnya, kerudung panjangnya dan mungkin nikob, sedangkan aku, pakai dress saja jarang, kerudung panjang juga, berpenampilan syar’i, jadi, aku sangat – sangat jauh dari mereka. Jadi aku merasa, tak pantaslah diriku dengannya.

Tapi, itukan kataku, aku tak pantas dengannya, belum kata ALLAH. Walaupun memang semua butuh tahu diri, tapi, bukan berarti tak boleh menyerah hanya karena sebuah perbedaan yang jauh. Kan yang punya Allah, Allah yang tahu, jadi aku fikir, tak papa aku meminta sama Allah untuk di jodohkan dengan dia, hatiku dan hatinya milik Allah, bukan milik manusia. Buat Allah enggak ada yang enggak mungkin, apalagi ketika Allah meridhai, hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dengan cara-NYA di luar logika kita sebagai manusia.

Jadi, biarkan saja rasa ini mengalir begitu saja, Cinta, iya, Cinta, biarkan saja dia mengalir seperti air, berhembus seperti angin dan biarkan saja ini ada. Tak usah di paksa pergi atau di hindari. Intinya, jalani saja tugasmu sebagai hamba, anggap saja ini adalah bonus dari Allah, anggap saja ujian, anggap saja nikmat, cobaan dari Allah. Allah punya maksud, mungkin Allah sedang ajari aku ikhlas, sabar, nerimo. Mungkin Allah sedang menguji keimananku, menguji seberapa besar cintaku pada-NYA dan keluarga di bandingkan dia, mungkin Allah seng menguji keseriusanku untuk perbaiki diri.

Mungkin juga, dengan adanya Cinta itu, aku di tuntut intropeksi diri oleh Allah. Masih banyak orang yang lebih hebat dibandingkan aku, lebih banyak orang berilmu di bandingkan aku, maka aku di tuntut untuk tidak memiliki rasa paling, sombong. Ketika aku membandingkan diri dengan mereka, ada hal dimana aku merasa, merasa aku seperti ini, inilah aku, menerima keadaanku sebenarnya, dan di situ, ada sebuah rasa syukur, apalagi memandang sekitar, iya, melihat mereka yang tidak memiliki apa – apa di banding aku. hal itu menjadi hal lebih untuk, tapi masih saja aku protes pada-NYA, kenapa aku tak seperti mereka, kenapa aku harus seperti ini dan merasa iri dengan mereka.

Sebenarnya, Allah sedang mengajariku banyak hal, melalui rasa cinta ini. Allah mengajariku untuk menerima aku apa adanya, menerima diriku sendiri, alias nerimo. Allah mengajariku syukur, karena aku masih di beri kesempatan memiliki hal lebih lain di banding mereka yang tak punya. Allah mengajariku tidak oleh sombong, masih banyak orang lebih di luar sana. Allah mengajariku ikhlas, ikhlas dengan dengan takdir-NYA. Allah mengajariku untuk sabar, sabar menerima takdir-NYA jika tak sesuai dengan harapanku. Allah mengajariku untuk berjuang, berjuang untuk memperoleh hal yang tidak aku punya dengan dasar ikhlas, sabar dan syukur dari Allah.

Aku mencintaimu. biarkan saja aku mencintaimu. Jika kita beda, biarkan saja. Aku tetap mencintaimu. Kau memiliki banyak kekurangan, biakan saja, aku masih tetap mencintaimu. Mencintaimu karena Allah. Jadi aku masih saja mencintaimu, walaupun aku hanya modal kekurangan diri yang banyak dan do’a setiap waktu.

Mungkin aku salah, bahkan bisa jadi salah, jika aku mencintaimu. Apalagi jika di tuntut tahu diri, aku tak pantas untukmu. Tapi, itu kan kata dan menurut logika manusia. Bukan kata dan aturannya Allah. Aku yakin dan percaya bahwa Allah akan berikan yang terbaik untukku, entah itu dia atau dia yang lain. Jadi, tak ada salahnya jika aku berharap kita berjodoh, walaupun secara nyata kita beda, jauh beda. Banyak kriteria ini dan itu, tak akan merubah takdir. Yang ada sebuah perjuangan, proses pembawa hal baru sebagai bekal hidup kedepannya. Karena yang tahu dia terbaik atau bukan, hanya Allah yang tahu. Allahuakbar.

Aku mencintaimu karena Allah. Aku berjuang karena Allah. Semuanya karena Allah. Termasuk aku terus perbaiki diriku juga karena Allah. Bukan karena aku mencintaimu. Bukan juga demi meperolehmu. Tetapi aku belajar dan berusaha bersikap jadi hamba Allah. Karena semua milik Allah, semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Aku tak memiliki apa - apa.

You Might Also Like

0 comments