Sumber : Pixabay |
“Maksudmu? Kisahmu yang mana?” sahutnya dengan kaget dan membuat
dia batuk karena tersedak teh yang diminumnya.
Aku tak membalas, lebih ingin serius mengeringkan rambut dan
berharap hujan segera reda, sehingga aku bisa pergi. Namun ternyata, aku
membuka cerita itu lagi. Apalagi ini kesempatan terakhirku. Jadi, suka tidak
suka, aku harus katakan, meskipun cukup menyakitkan.
Sumber : FLP Surabaya |
Negara Bertopeng, Surabaya – Pelatihan Pramuda Forum LingkarPena (FLP) Surabaya 2018 yang ketuju menghadirkan salah satu Blogger terkenal,
Fauziah Rahmawati. Wanita berkaca mata
ini memberikan materi dalam bentuk Power Point setelah pembukaan acara
dan tilawah yang dipimpin oleh salah satu panita pada Minggu (18/11).
Sumber : Pixabay.com |
Hari ini adalah umurku ke dua puluh tahun, lebih tepatnya dua puluh empat tahun kurang dua bulan setengah. Aku hidup seperti orang normal lainnya, memiliki anggota tubuh lengkap, memiliki fisik lengkap tanpa cacat sedikitpun, mungkin hanya pandanganku yang kini sudah minus satu saja.
Ok. Mengingat Pikiranku sedang campur baur, aku jadi bingung mau nulis apa. Apalagi banyak ekspresi yang lagi maraton merebut jari - jariku untuk kutulis, jadi makin bingung aku.
Sering kali orang - orang akan membuat rencana panjang lebar tentang hidup mereka, entah dimulai dari sebuah pendidikan atau dari sebuah pekerjaan yang membawanya untuk membuat sebuah bisnis hebat. Apalagi mereka yang memiliki usia sama sepertiku, berkepala dua di tahun 2017 ini.
Tapi aku, dengan entengnya mengatakan aku tak pernah tahu bagaimana plan detailku, hanya yang ada di otakku aku menginginkan ini dan itu. Mengingat hari ini aku berada di sebuah tempat penuh tanda tanya.
Aku sendiri lupa, kapan awalnya menyukai Kopi.
Tapi, aku takkan lupa sejak kapan aku mulai meminum kopi tak bergula alias original.
Yosss... Semenjak Hujan sang pembawa Berkah menetes di siang hari di antara kerumunan orang berjuang mencari rezeki.
"Kapan Menikah?"
Entah sudah berapa kali pertanyaan yang
berulang ini terdengar di telinga, bahkan terkadang pertanyaan sama di ajukan
oleh beberapa orang yang sama.
Banyak hal yang kau temukan ketika kau menjadi Perantau.
Bahkan hal kecil yang kadang menurutmu biasa tak penting bisa menjadi special dan berharga.
Di sini, kau di ajak belajar dari berbagai sudut pandang seperti sang mata angin. .