Kering seperti tanah

Desember 24, 2016

[caption id="attachment_542" align="alignnone" width="960"]drought-780088_960_720 Sumber : Pixabay.com[/caption]

Sangat jelas ceritanya bagaimana aku bisa berdiri di tempat ini. Wajahku mulai pucat ketika ku berusaha mengingatnya dan menghapus beberapa rasa. Rindu memang jika aku harus memeluknya dengan hangat dan mengatakan semua bagaimana rasanya. Iri memang ketika aku harus jujur tapi aku tak bisa, entah, aku merasa semua akan kecewa.

Rasanya hampa, sepi tanpa mereka. Kau memang benar, mereka tak akan pernah setuju dengan semua opiniku, mereka tak sejalan dengan apa yang aku pikirkan, tapi, mereka hartaku satu - satunya. Rasanya ingin marah, saat aku mulai kecewa dengan pilihan ini, ketika aku mengingat semua pemaksaan olehnya, dan akhirnya semua terasa seperti sebuah penyiksaan balas dendam.

Siapa aku? Bukankah aku hanya seorang anak kecil yang kini sedang tumbuh dewasa? Berhak apa diriku atas mereka? Kau pikir, aku tak peduli? Aku perduli. Catat baik - baik itu. Aku perduli. Tapi aku harus pergi. Jujur aku kecewa.

Kau tahu? Aku terus berkata aku baik, padahal kenyataanya, aku berjuang mati - matian untuk menjelaskan isi hati yang sakit ini agar segera pergi. Aku meneteskan air mata kesekian kalinya hanya karena untuk membalas sakit hatiku. Aku tak ingin melukai siapapun, bahkan mereka. Tapi, aku tersiksa dengan keputusan kekanak kanakan ku ini.

Aku dendam. Aku menghabiskan semuanya untuk menutupi sakit hatiku. Aku melakukan ini dan itu. Namun, pada akhirnya rasa itu berubah kosong dan semakin marah. Kosong tak ada siapapun. Aku ingin marah, anda hari itu tiba lagi, ku bisa kembali ke masa lalu, aku akan kembali. Aku ingin mengatakan semuanya. Tapi, apalah dayaku. Aku hanyalah aku, manusia yang penuh keterbatasan yang kini akan mati.

Aku selalu merasa seperti tanah. Kering tanpa air sedikitpun, tandus yang tak bisa di tumbuhi oleh berbagai tanaman apapun. Bahkan hewan saja tak mau tinggal di tempatku. Terasa tak berguna hanya sebagai hiasan yang tak berguna.

Tak ada kasih sayang, tak ada cinta, tak ada ilmu. Kosong tanpa makna. Itulah aku. Tanah yang kering tanpa hujan.

You Might Also Like

0 comments