Teka -Teki

Juni 03, 2017

[caption width="640" align="alignnone"]Sumber : pixabay.com[/caption]
Teka - teki. Aku menyebutnya demikian dan aku merasakannya juga demikian. 

Aku sedang berpikir keras menjawab sebuah pertanyaan besar tentang aku. Aku merasa jawaban ini sudah ada, hanya saja, aku masih belum mengerti bagaimana cara mengotak - atik susunan kata yang telah disediakan-NYA. 

Ini hari yang beda, dengan rasa sedikit sama dan samar, namun ada 1 rasa yang sama membuatku gelisah. Tak tenang nyatanya. "Apa Dia menghukumku? Apa aku banyak dosa? Apa aku masih salah niat? Atau aku kurang maksimal?" Sepintas aku merasakaj itu. 

Tapi, disisi lain, aku gelisah memang, tapi hatiku dan pikiranku tak henti - hentinya berpikir bahwa niat-NYA baik. Tetapi, apa harus dengan cara ini? Ini salah. "Sabar? Nerimo? Atau memang hukuman?"

Aku masih enggak paham dan benar tidak paham. Padahal aku juga sdah berniat. Aku sidah berusaha, tapi. 

Stop. Berhenti bicara dan menjalaninya dengan santai. Jika memang harus begitu mungkin iya, tapi, jika sudah melakukan kesalahan, pastinya hatimu tak tenang. Kau akan berpikir ribuan kali dan mencari jawaban yang tepat agar kau tak mengulanginya lagi. 

Bukankah begitu? 

Rasanya seperti mengerjakan teka - teki yang jelas - jelas jawabannya masih ada, tapi ku masih tak paham dengan jawabannya. Ya itu, seperti sebuah pertanyaan yang menanyakan bahasa asingnya, jika aku tak tahu, maka aku akan meraba - rabanya di tumpukan kamus hingga translate demi bisa menjawab pertanyaan itu. 

Tetap berpikir apik saja, mungkin aku kurang maksimal, atau kurang serius. Mangkannya hasilnya masih kurang bagus. Dan percayakan saja dan serahkan saja kepada Sang pemilik diri, Dia lebih mengerti dibanding aku. Anggap saja, Dia menginginkanmu lebih baik lagi dengan cara yang beda.

Teka-teki, diatas yang hijau di antara yang biru di bawah putih. 

You Might Also Like

0 comments