Ngapain nge-BLOG ?

Agustus 11, 2018

Pernah ada temen bilang . . . " Buatlah Blog, di rawat, mungkin suatu hari bisa dapat penghasilan dari sana". Kurang lebih itu katanya sekitar beberapa tahun lalu, sekitar tahun 2013 - 2014 an ketika aku ketemu dia.

Padahal hari itu, ketika di kasi saran model begitu aku sudah menjajal blog milik tetangga, hanya saja enggak tak urus alias aku hapus.

Aku memang tertarik sama blog, lebih tepatnya tertarik untuk njajal fitur yang dimilikinya seperti ketika aku menjajal satu per satu sosial media yang sedang booming  pada masanya.

Disisi lain, aku tertarik untuk membuat blog karena ingin belajar nulis, rasanya keren aja ketika nulis di blog dan ada yang baca. Tapi sayangna, aku belum tahu, lebih tepatnya otakku belum menemukan topik apa yang sesuai dengan kondisi diriku alias topik yang aku kuasai.

Jadi bisa dikatakan, aku masih bingung mau nulis apa di blogku. Karena jika aku sudah memutuskan menentukan topik, maka aku harus membahasnya, bukan hanya sekedar nulis, tetapi tulisanku tersebut harus bernyawa, sehingga para pembaca juga menikmati tulisanku.

" Terus, kalau kau bingung menentukan topik, ngapain coba nulis di blog? Buang - buang waktu aja. Bikin spam internet aja!."

Mungkin itu pikiran beberapa orang.

Tetapi, aku tidak perduli itu, karena tujuanku nulis di blog adalah belajar nulis, dengan kata lain blog aku manfaatin sebagai media nulis, mengingat tak semudah membalik telapak tangan untuk bisa nulis seapik para penulis terkenal, seperti Tere Liye, Dee Lestari bahkan Pramodya.

Semuanya butuh proses, maka dari itu, aku anggap blog sebagai mediaku belajar nulis selain media sosial seperti Facebook dan Twitter yang kini sudah jarang ku buka hingga Instagram yang kini sedang hit dan menjadi satu - satunya media sosial paling aktif ku buka.

Memang benar, awalnya aku penasaran dengan Blog, awalnya begitu. Penasaran. Bahkan bukan hanya blog, tetapi juga media sosial lainnya. Bisa dikatakan, Aku mencobanya di awal kemudian aku tinggalkan ketika banyak pengguna lainnya mulai menjajal media sosial tersebut seperti Path. 

Banyak akunku masih aktif hingga kini, meskipun aku tak pernah membukanya lagi, entah karena lupa pasword atau sudah tidak ada gairah untuk menjelajahinya lagi.

Tapi, rasanya itu tak tepat jika aku terapkan pada Blog. Karena aku ingin gunakan blog sebagai mediaku berbagi, mungkin ilmu atau pengetahuan yang ku punya kepada orang lain.

Jadi, rasanya aku akan tetap mempertahankannya meskipun aku jarang membukannya, bahkan update postingan.

Jika topik yang ku tawarkan tak sebaik topik milik para blogger terkenal dengan tema traveller (mungkin), maka izinkan aku meminta maaf dan sarannya. Apalagi tulisan yang ku buat masih sangat kaku dengan bahasa tak baku atau sok baku maka benarkan. Bisa dikatakan Kritik dan Saran silakan diutarakan.

Dan . . . Awalnya aku memang bingung, aku mau kasi judul blogku apa dan alamat apa, karena semua juga ditentukan olehnya, maka aku pikir lebih baik aku beri alamat dan judul di blog ini dengan tema yang tak terlalu ayu, Kehidupanku.

Namun, tak bisa dikatakan bahwa yang aku pos adalah seluruhnya adalah kehidupanku, karena ada beberapa yang memang penuh fantasi dari pikiranku atau kehidupan orang lain yang di olah oleh pikiranku.

Jadi, inilah blogku, media belajar nulisku.

 

Bumi, 11 Januari 2018

Tepat pukul satu dini hari.

 

You Might Also Like

0 comments