Inspirasi: Justitia Avila Veda Sahabat Korban Kekerasan Seksual

Oktober 19, 2023

Justitia Avila Veda

Korban kasus kekerasan seksual terus bertambah setiap harinya.  Bukan hanya menimpa para perempuan khususnya yang berpakaian terbuka. Juga terjadi pada para perempuan berpakaian tertutup. Bahkan kekerasan seksual dialami oleh pria lho. Hal menunjukkan bahwa pelecehan seksual terjadi bukan karena gender atau pakaian

Kondisi inilah yang membuat Justitia Avila Veda tergerak hatinya untuk menjadi sahabat korban kekerasan sosial. Selain pernah punya pengalaman dalam kekerasan seksual. Juga memiliki background sebagai advokat dan memiliki pemahaman terhadap hukum.

Mengingat seseorang yang pernah mengalami kekerasan seksual berpengaruh pada fisik dan psikis. Korban dapat memperoleh lukam penyakit menular hingga meninggal dunia adalah efek kekerasan secara fisik. Sedangkan secara psikis, korban bisa saja menjadi ketakutan, depresi, PTSD, menyakiti diri sendiri, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Disisi lain, korban juga harus memperoleh tekanan dari luar. Seperti keluarga dan masyarakat umum dengan berbagai stigma negatif terhadapnya. Karena kejadian kekerasan sosial bisa saja membuat keluarga yang harusnya mendampingi, malah memarahi, menjauhi bahkan mengusirnya. Kondisi inilah salah satu alasan korban memilih diam dari pada mencari pembelaan.

Pada tahun 2020 Justitia iseng membuat cuitan di Twitter dalam keterarikannya untuk menangani kasus-kasus tentang pelecehan seksual. Dan memperoleh tanggapan positif dari berbagai pihak. Membuatnya semakin percaya diri membuat program sosial Kolektif Advokad  untuk Keadilan Gender (KAKG). Tujuannya adalah untuk “Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi”.

Semenjak berdiri pada pertengahan Juni 2020 saat pandemi hingga 2021, KAKG sudah menangani 150 kasus kekerasan seksual. Seperti kekerasan dalam rumah tangga, pacaran, hingga penyebaran konten intim.

Saat KAKG pertama kali berdiri, langsung ada warganet yang melapor kepada sebanyak 40 kasus. Membuat Justiti semakin yakin dan serius dalam mendirikan KAKG. Dan melakukan perekrutan terhadap 10 pengacara suka rela di 2-3 bulan saat awal berdiri.

KAKG bukan hanya menyediakan layanan hukum untuk korban kekerasan seksual lho. Juga menyediakan layanan untuk pemulihan psikis dan fisik para korban kekerasan seksual. Jadi, ketika mereka meminta bantuan akan diarahkan untuk mengisi form untuk tahu korban ingin bantuan seperti apa.

Karena ada juga korban yang memilih menyembuhkan psikisnya, baru meminta bantuan layanan hukum. Para korban juga bisa memilih cara penyelesaian kekerasan seksual ini melalui jalur hukum yang memakan waktu 9-12 bulan. Atau melalui jalur nonhukum yang 1 pekan sudah selesai.

Perjuangan KAKG tak mudah seperti harapan. Nyatanya saat membantu korban kekerasan seksual melalui jalur hukum, kerap kali Jastiti berserta tim harus lelah secara fisik, bahkan bisa memperoleh trauma. Khususnya saat kasus harus macet ditengah jalan.

Kisah Jastiti yang membantu para korban kekerasan seksual untuk menyuarakan isi hati mereka patut jadi salah inspirasi. Berani berkorban untuk orang lain dan rela lelah fisik hingga psikis dalam waktu yang panjang. Tak heran membuatnya terpilih sebagai salah satu Penerima Apresisasi Bidang Kesehatan 13th SATU Indonesia Awards 2022.

KAKG menerima konsultasi secara online dan siap mendampingi klien yang membutuhkan bantuannya di seluruh Indonesia. Untuk konsultasi online sendiri, bisa diakses melalui media sosialnya KAKG yaitu Instagram dan Tiktok.

Oh ya, bukan menjadi solusi lho jika ada kasus kekerasan seksual dan kita membantu memviralkan demi segera diusut oleh aparat. Selain melanggar hukum, juga membahayakan korban.

Lebih baik dampingi dan tawarkan bantuan untuknya ketika mengalami kekerasan seksual. Dengan bersikap suportif, bersedia mendengarkan tanpa menghakimi, dan hormati dia jika meminta waktu saat belum siap bercerita. Serta ajukan dokumentasi sebagai bukti baik berupa foto, video, ataupun hasil visum untuk memperkuatnya.

Semoga kisah Justiti Avila Veda membuat kita tergerak jika terjadi kekerasan seksual disekitar kita. Apalagi semakin hari banyak kasus kekerasan seksual terjadi baik dalam rumah tangga, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat umum, hingga tempat kerja.

Sebaiknya kita cegah kekerasan seksual dari diri sendiri. Bisa mulai dari mendekatkan kepada Sang Pencipta untuk memperoleh perlindungannya dan bersikap tegas khususnya saat merasa sedang tidak aman. Serta siapkan nomor-nomor khusus yang mudah diakses saat situasi darurat. (NK)


Sumber: E-Book-SIA-2023


You Might Also Like

0 comments