M E R A N T A U

Januari 07, 2018



Banyak hal yang kau temukan ketika kau menjadi Perantau. 
Bahkan hal kecil yang kadang menurutmu biasa tak penting bisa menjadi special dan berharga.

Di sini, kau di ajak belajar dari berbagai sudut pandang seperti sang mata angin. .


Merantau.

Membawa berbagai hal tak terduga di luar nalar. 
Membuat pemikiran baru di luar dugaan.
Memupuk jutaan rasa yang terpendam.
Menghasilkam buah bernama pengalaman.

Rasanya hal ini juga dirasakan oleh berbagai jenis model orang di belahan bumi manapun tanpa terkecuali dan hanya bisa dirasakan oleh mereka, para perantau. 
Memang benar, terkadang alasan mereka untuk merantau hanya untuk belajar atau sekedar mencari pekerjaan. Namun, ketika di raba, mereka memperoleh berbagai hal di luar dugaan. 
Hal kecil yang bagi mereka biasa sebelum melakukan perantauan berubah berharga ketika mereka memasuki dunia perantauan. Salah satu contohnya adalah waktu. 
Sering kali ketika seseorang memilih untuk bertahan dalam zona nyaman, entah itu sebuah pendidikan dalam ruang lingkup kedua orang tua atau lingkungan pekerjaan dikeliling orang tua. Bagi para pelakunya bisa saja menganggap waktu itu biasa saja, tak begitu penting karena didalam pikirannya terbentuk mindset ada orang tua. 
Bayangkan saja, ketika mereka memilih untuk berada diluar jangkauan orang tua yang bisa juga di sebut dalam perantauan, waktu yang dianggap biasa berubah jadi luar biasa dan sangat berharga. Hal ini jelas bisa dirasakan bukan? Waktu yang tersedia 24 jam perhari itu harus terbagi oleh berbagai macam aktivitas yang hanya dilakukan sendiri tanpa bantuan siapa - siapa. 
Kondisi ini bisa saja disebut sebagai Zona Tak Nyaman yang membawa seseorang merubah mindset mereka dan memutuskan untuk membuat perubahan yang sederhana dengan cara memanfaatkan waktu. 

Secara tidak langsung, prosesi merantau ini membawa sebuah hikmah yang bisa dijadikan pelajaran penting bagi kehidupan kedepannya. Contohnya saja ketika sebuah masalah menimpa seseorang dalam perantauan. Secara garis kasar atau jika dipikirkan secara cepat sebuah masalah hanyalah pembuat onar yang membuat kehidupan tak tenang. Namun, ketika dipikirkan secara mendetail kadang kala si masalah demi masalah itu membawa pelajaran dengan berbagai kemanfaatnya. 
Dari kondisi ini, pastinya kita harus berpikir dari berbagai sudut pandang, melihat sang masalah dari berbagai sudut seperti sang mata angin. 

Bagian dari merantau kadang kala juga membawa banyak hal di luar perkiraan, nalar, dugaan bahkan ketidakmungkinan. Sehingga mereka para pelaku rantau harus sidikit terkejut hingga banyak syok karena berbagai planing berubah tanpa ada tanda - tandanya.

Sering juga, merantau menjadikan pelakunya menumbuhkan perasaan - perasaan baru sehingga menjadi pribadi regenerasi dengan banyak kesempatan apik yang terus memanfaatkan berbagai jenis kejadian dalam setiap moment perantuan. 

***

Merantau telah membawaku hingga hari ini, di ruangan bernuansa klasik milik seribu satu media. Bukan karena aku bekerja di sana, melainkan hanya singgah dan kunjungan tak terduga saja. 
Mungkin, bagi sebagian orang berkunjung ke sebuah media hal biasa, namun bagiku salah satu hal yang luar biasa tak terhingga. 

Merantau juga membuatku bisa bertahan hingga hari ini. Menikmati malam kesekian kali semenjak ibu melahirkanku di Minggu pagi puluhan tahun lalu. 
Melalui merantau, secara perlahan aku mulai sedikit paham bagaimana hidup berjalan. Bukan hanya diam di zona nyaman tapi berjuang di zona tak nyaman. Mengenal berbagai hal diluar dugaan dan mengalami banyak hal di luar pemikiran. 

Memang benar tak semua hal yang terjadi didalam perantauan ini memberikan 100 persen hal apik, namun setidaknya, melalui Merantau kini ku tahu berbagai hal di luar kebiasaan. 
Sehingga, pikiranku yang terpenjara bisa kabur dari siksaan kebodohan.


Bumi, 7 Januari 2018

You Might Also Like

0 comments